Pages

Senin, 03 November 2014

URMONOTEISME

URMONETEISME
 Paham yang bersifat evolutif mengenai sejarah agama melihat agama sebagai perkembangan dari bentuk yang sederhana menuju bentuk yang lebih tinggi. Seperti pra animisme, animisme, totemisme ke arah bentuk-bentuk yang lebih tinggi seperti politeisme hingga moneteisme. Andrew Lang dan Wilhelm Schmidt memiliki pandangan yang berbeda tentang teori evolusionis agama semacam itu mereka berusaha memperlihatkan bahwa monoteisme orisinil di antara orang-orang primitif dalam artian monoteisme ada secara utuh atau asli sudah ada di antara kebudayaan orang-orang primitif tidak mendapatkan suatu pengaruh dari budaya lain yang telah berkembang, darimana politeisme merupakan bentuk keruntuhan. Teori perkembangan agama dari Peter Schmidt sanagat berbeda denagan teori evolusionis. Pada awal mulanya kepercayaan dengan yang Maha Tinggi muncul di antara orang-orang dan melewati proses kemunduran.
Dari kemunduran itu sehingga menghasilkan konsep seperti roh, jin, jiwa-jiwa binatang dan tumbuhan serta dewa-dewa. Sebelunya Andrew Lang telah menyimpulkan bahwa dari evidensi (pengumpulan fakta-fakta) sebagian suku-suku bangsa yang paling sederhana yang masih hidup kepercayaan akan dewa tertinggi (high god) telah ada secara murni dan tidak mendapatkan suatu pengaruh dari dunia barat. Andrew Lang mendapakkan peneguhan dari berbagai riset-riset yang telah dilakukannya mengenai orang-orang dari kebudayaan yang rendah sperti penduduk pulau Andaman, dan orang-orang di Amerika Utara dan memang benar terdapat kepercayaan terhadap sesuatu yang maha tinggi. Untuk menjawab sebuah pertanyaan tentang mengapa orang-orang primitif bisa percaya dengan yang mahatinggi (supereme being)? Lang menjawab dengan penalaran. Ia merumuskan agama sebagai kepercayaan akan suatu daya yang melebihi kekuatan manusia. Pater Wilhelm Schmidt mencatat bahwa yang maha tinggi dari kebudayaan primitif memang tuhan dari monotheisme, dan bahwa agama yang mencangkupnya sesungguhnya monoteistis. Banyak suku-suku bangsa memiliki cirri-ciri monoteistis dari yang mahatinggi begitu jelas meskipun lewat pengamata sepintas. Meskipun monotheisme primitif Pater Schmidt susah untuk diterima sebagai suatu teori asal-usul agama, namun bersama para pengikutnya ia telah melakukan pelayanan bagi sejarah agama-agama dan membendung pengaruh teori animisme dan memperlihatkan kehebatan hipotesis non animistis mengenai asal-usul agama. Ia juga telah memperlihatkan adanya kepercayaan akan dewa mahatinggi diantara orang-orang primitif, suatu fakta yang sering kali diabaikan oleh para pembelajar agama. Kita dapat membedakan dua macam monotheisme: eksplesit dan implisit. Monotheisme eksplesit adalah kepercayaan hanya pada satu Tuhan dengan mengecualikan semua Tuhan lain. Monotheisme implisit adalah kepercayaan akan adanya satu Tuhan. Monotheisme primitif menurut Schmidt adalah hanya ada satu Tuhan, meski bukan berarti bahwa ada pemujaan kepada Tuhan yang satu dan penyagkalan dari yang lain.

1 komentar: